Pengertian
kewirausahaan
Wirausaha
terdiri dari 2 kata yaitu wira dan usaha, wira adalah berani sedangkan usaha
adalah daya upaya, sehingga kewirausahaan adalah sebuah kemampuan disertai
kemauan dalam mengkombinasikan berbagai sumber daya yang ada secara kreatif dan
inovatif, sedemikian rupa, sehingga terciptalah sebuah peluang untuk berhasil
dan sukses. Menurut Robbin dan Coulter, kewirausahaan merupakan suatu proses
dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu menggunakan upaya yang
terorganisir dan sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu
nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah
inovasi dan keunikan, tidak memperulikan apapun sumber daya yang digunakan pada
saat ini.
Bagi seorang wirausahawan, ilmu
kewirausahaan sangat penting untuk mempelajari tentang suatu nilai, kemampuan (ability),
dan perilaku seseorang dalam menghadapi hidup untuk memperoleh peluang dengan
beberbagai risiko yang mungkin akan dihadapi nantinya. Selain itu dengan
mempelajari ilmu kewirausahaan dapat meningkatkan motivasi berwirausaha yang
tinggi, memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan, membudayakan semangat,
sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul, sebagai informasi untuk membuat usaha, dan tentunya dapat
berguna untuk masa depan.
Motivasi menjadi
wirausahawan
Terdapat empat nilai motivasi kewirausahaan dengan ciri
sebagai berikut:
a. Wirausaha yang
berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil risiko,
terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
b. Wirausaha yang
berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini
hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan
kreativitas.
c. Wirausaha yang
berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada,
misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah
tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
d. Wirausaha
berorientasi pada non materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan,
wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan
menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.
Hambatan menjadi wirausahawan
Berikut beberapa
hambatan bagi calon wirausahawan dalam mendirikan suatu wirausaha:
a. Kepercayaan diri
dan keberanian
Banyak orang yang takut untuk memulai
wirausaha dikarenakan takut akan kegagalan yang megakibatkan dirinya merugi,
oleh karena itu peran motivasi sangat dibutuhkan disini. Pemberian motivasi
yang baik dapat menumbuhkan rasa percaya diri sesorang untuk memulai wirausaha.
b. Modal
Kendala modal
merupakan hambatan utama yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu
usaha, inovasi yang bagus tanpa adanya modal untuk memulai hanya akan menjadi
wacana tanpa perwujudan.
c. Tidak adanya produk
baru
Produk baru dari
sisi teknis adalah produk penyempurna dan inovasi. Produk baru bisa diartikan
bahwa perubahan teknologi dan tingkat kemapanan ekonomi mempengaruhi permintaan
dan peningkatan nilai dari sebuah produk. Dapat diartikan juga mengkostum
produk lama menjadi baru, menciptkan produk baru yang berbasis pengembangan
produk lama atau produk benar-benar baru namun lahir dari tingginya permintaan
pasar.
Peluang usaha baru di lingkungan kampus
Menurut saya usaha
yang dapat dibangun di lingkungan sekitar saya adalah sebuah tempat pencucian
umum di dekat kosan mahasiswa/i (bukan laundry). Jasa laundry merupakan
usaha yang sudah menjamur di daerah strategis seperti di dekat kosan mahasiswa.
Padatnya jadwal kuliah terkadang membuat mahasiswa malas untuk mencuci baju dan
lebih memilih menggunakan jasa cuci gosok. Tetapi biaya laundry terkadang
memberatkan mahasiswa, dengan terbatasnya uang saku mahasiswa harus
pintar-pintar membagi uang yang ada untuk urusan kuliah, makan, dan juga laundry.
Usaha tempat pencucian umum diharapkan dapat menjadi solusi untuk para
mahasiswa. Tempat pencucian umum menyediakan beberapa unit mesin cuci yang
dapat digunakan dalam hitungan persekali cuci. Mahasiswa dapat menyewa mesin
cuci dengan harga yang terjangkau dibandingkan menggunakan jasa laundry. Tempat pencucian umum juga dapat melatih seorang mahasiswa
menjadi orang yang mandiri dan tidak tergantung dengan kalimat ‘serba praktis’.